Selasa, 31 Januari 2017

Sebuah Bank Dapat Berikan Layanan Cetak Kartu Debit Mandiri

Bank Arab Saudi memungkinkan pelanggan untuk mencetak kartu debit mereka sendiri. Layanan cetak kartu debit mandiri ini dikeluarkan oleh Al Rajhi Bank. Fingerprint Scan di unit self-service akan mengotorisasi pelanggan Al Rajhi Bank untuk mencetak kartu debit, laporan dan dokumentasi lainnya.

Sebuah Bank Dapat Berikan Layanan Cetak Kartu Debit Mandiri


Kelompok perbankan ritel Arab Saudi Al Rajhi menggunakan teknologi biometrik untuk memungkinkan pelanggan dalam mencetak kartu debit di detik setelah membuktikan identitas mereka melalui scan sidik jari. Sebagaimana bank tersebut telah membuat 100 unit self-service, yang dikembangkan bersama Diebold Nixdorf, tersedia melalui mitra distribusi, Alhamrani Universal Perusahaan.

Teknologi Biometrik untuk Layanan Cetak Kartu Debit Mandiri

Teknologi biometrik, seperti pengenalan sidik jari, sedang digunakan di sektor keuangan untuk otentikasi. Hal ini bertujuan untuk membuat layanan yang lebih nyaman sementara tetap mempertahankan keamanan. Ini adalah contoh lain dari teknologi dalam mengurangi kebutuhan pelanggan untuk mengunjungi cabang bank.

"Kami senang menjadi bank pertama yang memperkenalkan fitur unik ini, yang akan menyediakan pelanggan kami sebuah layanan yang aman dan individual hanya dalam hitungan detik," kata Saleh Alzumaie, general manager dari Al Rajhi Bank.

Terminal self-service juga akan memungkinkan pelanggan untuk mencetak buku cek, laporan dan barang cetakan lainnya. Di Timur Tengah, layanan perangkat lunak berbasis orientasi digital dan otentikasi biometrik siap diadopsi. Kepemimpinan teknologi Diebold Nixdorf ini terus memungkinkan perbankan untuk tetap maju dalam berubah dengan cepat pada lanskap konsumen yang semakin digital.

Transformasi digital di kalangan perbankan Indonesia juga semakin meningkat. Namun, ada masalah keamanan yang perlu di perhatikan lebih lanjut. Pada era FinTech sekarang ini, serangan cyber terhadap lembaga keuangan semakin meningkat. Sebuah serangan DDoS dalam kapasitas besar dapat mengakibatkan layanan bank terhenti secara online.

Untuk mengatasi hal tersebut, ada baiknya pihak perbankan menilai ulang sarana pemulihan bencana mereka. Dengan sistem pemulihan bencana yang baik dan dapat melakukan pengalihan dalam waktu kurang dari 1 jam maka dapat menjadi sebuah cara ampuh dalam menghadapi era digital yang penuh serangan.